Saturday, April 30, 2016

Berdamai Dengan Mood

"Bagaimana caranya supaya saat tidak mood kita tetap bisa menulis?" tanya salah seorang peserta.

Ada dua cara yang bisa kita pilih, pertama memaksa diri untuk tetap menulis yang sedang digarap, kedua berdamai dengan mood.

Setiap saat, dalam kondisi sadar, tentu kita punya mood atau suasana hati, bisa good atau bad mood. Yang saya maksud berdamai dengan mood, kita menulis sesuai suasana hati. Kalau sedang tidak baik, tulislah sesuatu berdasarkan ketidaknyamanan itu. Banyak hasil karya tulis yang lahir dipicu suasana hati yang tidak nyaman; marah, khawatir, kecewa. Jadi wajar kalau di waktu yang sama saya punya tiga judul tulisan yang sedang digarap, saya juga sengaja membuat 10 blog, karena saya senang menulis tanpa tekanan, menulis apa yang sedang ingin saya tulis.

Itu sekelumit yang terjadi hari ini di ruangan Aula Fak. Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung.

Ah! Siapalah saya, seorang pemula di dunia kepenulisan. Tapi saat amanah diberikan, rasanya kurang sopan kalau ditolak, karena kita belum tahu, nilai kebaikan apa dari pemberian amanah tersebut, sebatas kemampuan yang ada, ayolah, jalani saja.

Saya hanya berpegang bahwa menulis adalah ketrampilan yang akan memahirkan kita dengan semakin banyak berkarya.

11 antologi dan 6 buku solo dalam jangka waktu 2 tahun, mungkin, yang jadi alasan panitia menunjuk saya.

Semoga tidak mengecewakan, walau sedikit, pengalaman yang saya sampaikan semoga memotivasi muslimah muda yang masih memiliki banyak energi. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik?

4 comments: